Selasa, 16 April 2013

Kematian Orangutan di Kalimantan

Kematian orang utan di Kalimantan Barat menjadi keprihatinan banyak pihak, terutama yang peduli terhadap upaya konservasi. Berikut ini adalah kronologi ditemukannya orang utan itu hingga akhirnya mati pada Rabu (29/8/2012) malam.
 

Sabtu (25/8/2012) petang orang utan diketahui ada di kebun warga di Dusun Parit WA'dongka, Wajok Hilir, Kabupaten Pontianak. Warga melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalbar dan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Program Kalbar.    
Pada Minggu pagi, upaya evakuasi mulai dilakukan. Sebanyak tiga tembakan obat bius tidak mampu melumpuhkan orang utan jantan berumur 17 tahun dengan bobot 70 kilogram. Warga lalu berinisiatif mengasapi orang utan yang tinggal di pelepah pohon kelapa supaya orang utan turun. Saat pengasapan, api memercik ke dahan pohon kelapa yang kering sehingga dan api menyambar orang utan.    
Orang utan yang mengalami luka bakar masih berpindah pohon rambutan. Pada Senin upaya evakuasi berhasil. Namun, orang utan mengalami dehidrasi dan stres karena berinteraksi dengan orang selama beberapa hari. Orang utan langsung dirawat di Daops Manggala Agni Kalbar.    
Tim gabungan yang melakukan evakuasi yakni BKSDA Kalimantan Barat, Yayasan Titian, International Animal Rescue (IAR), Lembaga Gemawan dan WWF-Indonesia pada Rabu sepakat untuk membawa orang utan ke IAR agar perawatan bisa lebih intensif. Rabu pukul 19.00, orang utan dibawa melalui jalan darat dari Manggala Agni di Rasau Jaya, Kubu Raya ke Ketapang.
Namun, menjelang perbatasan Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Sanggau, orang utan yang diperiksa berkala oleh dokter hewan yang menyertainya, ternyata sudah tidak bergerak. Sekitar pukul 22.30, orang utan dinyatakan mati.     
Orang utan lalu dibawa kembali ke Kota Pontianak untuk diotopsi. Otopsi lalu dilakukan di klinik hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar.

sumber: kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar