Senin, 15 April 2013

Tentang Orangutan

STATUS ORANGUTAN
Populasi terkini diperkirakan lebih kecil dari 30.000 individu yang tersebar di dua daerah sebaran (Sumatera dan Kalimantan). Menurut perkiraan, jumlah orangutan liar yang terdapat di hutan Sumatera hanya sekitar 6.500 – 7.500 individu saja. Dan orangutan liar yang terdapat di Kalimantan sekitar 12.000 – 13.000 individu. Ini merupakan pengurangan dari jumlah yang ada pada 10 tahun yang lalu (30% – 50% terjadi pengurangan jumlah).
Dalam dekade 20 tahun ini, menurut IUCN pada tahun 1993 sekitar 80% habitat mereka telah hilang atau musnah. Dan IUCN memperhitungkan bila keadaan ini dibiarkan, maka dalam 10 – 20 tahun ke depan orangutan akan punah. Sehingga IUCN mengkategorikan orangutan sebagai critically endangered species atau sebagai satwa yang terancam punah.
Selain itu ancaman juga datang dari kegiatan perburuan hewan, baik itu untuk diperdagangkan sebagai binatang peliharaan atau untuk dimakan dagingnya.
Untuk mendapatkan seekor bayi orangutan, maka harus membunuh induknya, dan jika bayi tersebut masih selamat jatuh dari atas pohon, maka bayi tersebut diambil oleh pemburu gelap.
MORFOLOGI ORANGUTAN SUMATERA
Tinggi
Jantan : 120 – 150 cm
Betina : 100 – 120 cm
Berat
Jantan : 50 – 90 kg (di alam liar); sedangkan di karantina dapat mencapai 120 kg atau lebih.
Betina : 30 – 60 kg
Panjang Lengan, 60 – 90 cm atau 2/3 (dua per tiga) dari tinggi badan.
Warna Tubuh
Kemerah-merahan hingga coklat kehitam-hitaman, janggut pada Orangutan Sumatera (jantan) berwarna merah hingga jingga.
Tampilan Fisik
Tampilan wajah : sekitar mata tidak berbulu dan mempunyai telinga yang kecil. Memiliki tubuh yang tinggi, bulu/rambut yang kusut, dan lengan yang panjang. Bentuk tangan dan kaki kecil memanjang, sesuai untuk memegang cabang-cabang pohon. Jempol tangan yang pendek sangat mendukung fungsinya yang seperti gancu untuk membuka buah. Daging di sekitar pipi orangutan jantan dewasa (cheek pad) akan berkembang mulai dari umur 8 tahun atau 15 tahun hingga umur 20 tahun.
PAKAN (MAKANAN) ORANGUTAN
Orangutan tergolong Omnivora. Orangutan memakan hampir sebagian besar jenis buah-buahan yang terdapat di dalam hutan (60% makanan orangutan adalah buah-buahan, seperti : rambutan, mangga, durian, manggis, duku, dan sebagainya). Selain buah-buahan sebagai makanan pokok, sumber makanan lainnya adalah daun-daunan, kulit kayu, tunas muda, bunga-bungaan, serta beberapa jenis serangga seperti rayap dan semut pohon. Berdasarkan pengamatan orangutan juga dapat memakan daging. Biasanya mereka memakan daging siamang atau monyet yang telah mati.
Untuk mendapatkan air, mereka melubangi bagian batang pepohonan yang berguna untuk manampung air hujan dan meminumnya dengan cara menghirup dari pergelangan tangannya. Orangutan juga mengambil makanan yang berupa mineral dari dalam tanah, namun dalam jumlah yang sangat sedikit.
SATWA ARBOREAL
Orangutan merupakan satwa arboreal, yaitu satwa yang menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di atas pohon mulai dari makan, minum, sampai istirahat/tidur di saran g yang mereka bangun di pepohonan dan jarang sekali turun ke tanah,.
Orangutan dapat membuat 2 (dua) hingga 3 (tiga) sarang setiap harinya. Klasifikasi yang diberikan oleh Van Schaik dan Idrusman (1996) mengenai posisi sarang adalah :
Posisi I : Posisi sarang terletak di dekat batang utama.
Posisi II : Sarang berada di pertengahan atau di pinggir percabangan tanpa menggunakan pohon atau percabangan pohon lainnya.
Posisi III : Sarang terletak di puncak pohon.
Posisi IV : Sarang terletak di antara dua cabang atau lebih, dari tepi pohon yang berlainan.
PETA SEBARAN ORANGUTAN
Peta Sebaran Orangutan
Peta Sebaran Orangutan

Tanya Jawab Tentang Orangutan
T: Orangutan terdapat di pulau mana saja ?
Di Sumatera dan Kalimantan. HANYA di pulau-pulau inilah terdapat orang utan. Mereka kebanyakan menetap di pohon dan kadang-kadang turun ke tanah.
T: Apa makanan orangutan?
Makanan utamanya adalah buah (60%)
Daunan yang masih muda (25%)
Bunga dan kulit pohon (10%)
Semut, jangkrik dan rayap (5%)
Telur, kadang-kadang.
T: Apa yang bukan makanan orangutan?
Daging dan ikan. Mereka suka telur tapi tidak suka makan burung ataupun binatang lainnya.
T: Apakah orangutan satwa yang suka muncul pada malam hari?
Tidak, mereka aktif mulai pagi hari dan tidur pada saat matahari terbenam sekitar jam 7.
T: Berapa lama siklus hidup orangutan?
Di alam bebas sekitar 45-50 tahun. Malah ada yang hidup sampai 65 tahun di penangkapan.
T: Seberapa besar tubuh orangutan?
Bayi baru lahir bisa mencapai berat setengah kilo. Orangutan dewasa betina bisa mencapai tinggi 1,3 meter dan berat 45 kg. Sang jantan bisa mencapai tinggi 1,8 meter dan berat 120 kg.
T: Bagaimana bunyi suara orangutan?
Mereka berkomunikasi dengan bunyi iikkk-iikkk squeak. Anak orangutan bisa menangis seperti bayi, dan orangutan muda suka menjerit-jerit seperti anak nakal. Orangutan dewasa bisa mengeluarkan bunyi panjang selama satu menit. Di hutan suaranya bisa terdengar sejauh 300 meter. Sang jantan mengembungkan kantong lehernya dan mengeluarkan seruan panjang. Suaranya bisa keras, bernada tinggi dan di hutan sampai bisa terdengar sampai sejauh satu kilometre.
T: Apa beda antara orang utan jantan dengan orangutan betina ?
Yang jantan lebih besar dari yang betina. Semakin dewasa, bentuk muka jantan juga semakin berubah. Sang jantan memiliki kumis dan janggut. Kelakuan sang jantan terhadap betina sangat dominan. Pipinya lebar dan lehernya berkantong.
T: Berapa bayi dilahirkan satu betina ?
Biasanya hanya satu, jarang sekali betina melahirkan kembar. Jangka kehamilan orang utan mirip manusia, hampir 9 bulan.
T: Kapan sang anak berpisah dari ibunya?
Orangutan muda mengikuti ibunya sampai umur 6 atau 7 tahun. Mereka minum air susu ibu sampai umur 3 tahun sambil belajar memakan makanan lain. Sang ibu mengajarkan mereka cara hidup di hutan. Hubungan ibu-anak sangat dekat.
T: Apakah mereka hidup dalam satu kelompok keluarga ?
Tidak, yang dewasa menghabiskan waktu seorang diri. Hanya bayi dan anak2 tinggal bersama ibu. Tetapi ibu dan anak sering bertemu kembali dan anak2 bermain bersama.
T: Pada umur berapa orang utan bisa disebut dewasa?
Sang betina mulai melahirkan bayi pada usia 9 atau 12 tahun. Sang jantan mulai antara umur 9-15. Pada saat ini kumis, janggut dan pipi mulai tumbuh. Kadang pipi dan kantong leher tumbuh pada usia lebih dari 20 tahun, Kadang tidak sama sekali.
T: Apakah orangutan memiliki tempat tinggal?
Ya, mereka membuat sarang sementaradi ranting pohon yang tinggi.
T: Dimana mereka tidur?
Mereka tidur di sarang mereka, setiap malam mereka tidur di sarang baru. Batang2 pohon mereka rajut menjadi keranjang. Kadang kualitasnya sangat bagus. Kadang lebar keranjang bisa mencapai satu meter. Orangutan selalu membuat sarang dipagi hari untuk beristirahat dan bermain; jika sang betina memiliki beberapa anak, ia bisa membuat 2 atau 3 sarang per hari. Sang betina juga menggunakan sarang sebagai tempat melahirkan.
T: Apakah mereka berbahaya atau agresif?
Biasanya tidak. Kadang dalam penangkapan mereka bisa menjadi agresif, tergantung bagaimana mereka diperlakukan. Mereka 6 kali lebih kuat dari manusia, memiliki 4 tangan dan gigitannya sangat kuat. Biasanya mereka mahluk tenang. Jika orang utan jantan berpapasan dengan jantan lainnya, mereka akan mencoba menghindari perkelahian dengan bergaya seakan mengancam dan saling bertatapan. Kalau ini tidak berhasil mereka mungkin akan berkelahi.
T: Apakah orang utan mempunyai musuh ?
Ya, hanya beberapa – terutama manusia. Sebelumnya, macan tutul dan macan Sumatera musuh mereka. Tapi hewan-hewan inipun punah ditangan manusia.
T: Kenapa mereka mengalami kepunahan?
Pertama, kita menghancurkan hutan tempat hidup mereka. Kedua, mereka berkembang biak secara lamban. Di alam bebas, sang betina hanya berkembang biak sekali dalam 6-7 tahun. Ketiga, mereka ditangkap untuk dimakan, dijadikan hewan piaraan dan hiasan.
T: Apa yang dimaksudkan dengan pusat rehabilitasi?
Pusat-pusat rehabilitasi dibentuk guna mengakomodasi orangutan piaraan yang diselamatkan atau disumbangkan. Tujuan mereka adalah untuk mengajarkan orang utan agar bisa hidup kembali di hutan. Banyak orangutan sudah dikembalikan ke hutan dengan sukses.
sumber :  id.orangutancentre.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar